Kamis, 03 Oktober 2013

Sifat Jujur Pada Diri Sendiri dan Orang Lain

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Masalah
Zaman sekarang yang semakin berkembangnya teknologi berdampak pada pola pikir yang serba cepat dan instan. Memang semakin maju dan semakin baik, tetapi disisi lain ada dampak negatif yang sedang melanda negara kita, tentunya Negara Indonesia tercinta. Masalahnya ialah bencana korupsi, kolusi, nepotisme.
Salah satu faktor bencana korupsi tersebut karena tidak adanya sikap jujur dari dalam diri para pejabat pemerintahan, yang serba instan membuat sikap jujur jarang diterapkan.
Menerapkan sikap jujur sebenarnya tidaklah sulit. Dimulai dengan niat yang sungguh-sungguh dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, maka sifat itu akan tertanam pada diri kita dengan sendirinya.
Untuk itu, dengan sulitnya sikap jujur zaman sekarang karena berbagai faktor, kami akan membahas sedikit tentang “KEJUJURAN” dengan berbagai sumber-sumber yabg kami peroleh, agar mengetahui lebih dalam tentang sikap jujur.
1.2    Rumusan Masalah
1.2.1        Apa makna kejujuran?
1.2.2        Bagaimana cara membiasakan dan menanamkan diri agar selalu jujur?
1.2.3        Kapan mulai bersikap jujur?
1.2.4        Bagaimana dalil-dalil tentang kejujuran?
1.2.5        Apa saja manfaat sikap jujur?
1.3    Tujuan Masalah
1.3.1        Mengetahui makna kejujuran
1.3.2        Supaya kita selalu menjaga sikap, dengan sikap jujur agar tidak bersikap buruk
1.3.3        Mengetahui kapan dapat memulai sikap jujur
1.3.4        Memperkuat sikap jujur dengan dasar-dasar yang pasti dan kuat
1.3.5        Mengetahui manfaat yang terkandung dalam bersikap jujur
 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna kejujuran
Kata jujur sudah tidak asing lagi bagi kita, karena hampir setiap hari mendengar kata jujur. Namun belum tentu   tahu makna jujur dan tentunya sudah banyak yang tahu atau mengerti tentang makna jujur, ada juga di kalangan masyarakat kalau ditanya tentang jujur, ia tahu tetapi tidak bisa mengartikan jujur dengan merangkai kata-kata untuk menjadi kalimat yang mendefinisikan tentang jujur.
“Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini”(1)
Jujur itu merupakan sifat yang tertanam dalam diri manusia antara menyampaikan dengan kenyataan itu sama tanpa ada tambahan atau kurang satu patah kata pun. Maka jika apapun yang terjadi seseorang tersebut talah mengakuinya, entah itu membuat orang lain senang atau justru membuat orang lain tersakiti.
Ada pepatah jawa mengatakan “Jujur ajur” atau dalam bahasa Indonesia “Jujur akan hancur” maksudnya dari kata-kata tersebut ialah jika seseorang bersikap jujur tetapi justru membuatnya hancur dengan apa yang telah menjadi tujuannya. Pepatah tersebut memang mengunutngkan tetapi yang namanya jujur pasti akan ketahuan juga. Maka sebaiknya kita selalu bersikap jujur walaupun itu pahit.
“Jika kejujuran kita membuat resah hati seseorang, jika keterusterangan kita mengganggu tidur malam seseorang, jika apa yang keluar dari suara hati ini menjadikan diri orang lain tersakiti. Maka mohonlah maaf pafanya, atas ketidakkuasaan hati untuk memendam perasaan. Kejujuran memang berat, dan terkadang kita dibuat tidak berdaya dan serba salah dengan kejujuran itu sendiri. Antara ya dan tidak, antara suka dan benci, antara menerima dan menolak, antara mengakui dan menutupi, sulit memang untuk bisa mengatakan “tidak” tanpa harus menyakiti kesucian hati. Kalau penulis sendiri ditanya seperti itu, sementara hati ini belum berpikir ke situ, penulis pun akan.”(2)


Jika tidak sama antara penyampaian dan kenyataan maka dapat dikatakan berdusta atau  bohong. Sebenarnya jika tidak jujur, sama saja tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri atau boleh di bilang tidak ada rasa kepercayaan diri, dan telah membohongi diri sendiri dan juga orang lain yang bersangkutan. Hal itu tidak baik untuk kebiasaan sehari hari jika tidak ada  rasa kejujuran, dan hidup ini akan selalu menggantungkan kepada orang lain untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
“Jujur adalah tidak berbohong. Ya benar sekali, jujur adalah tidak berbohong. Sesederhana itu saja. Meskipun dalam prakteknya, kadang sesuatu yang simpel itu tiba tiba berubah menjadi rumit. Penyebabnya macam macam. Dan saya rasa, kita bisa menalarnya sendiri tentang itu”(1)
2.2 Cara membiasakan dan menanamkan diri agar selalu jujur
Menerapakan sikap jujur memang sulit tetapi itu telah menjadi tuntutan hidup, agar selalu berada dijalan yang benar, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT. Adapun beberapa cara agar selalu bersikap jujur.
“Carilah teman yang jujur dan hindari teman yang buruk. Carilah lingkungan yang jujur dan hindari lingkungan yang buruk. Ingat selalu dampak buruk dari ketidakjujuran. Ingat kepada Allah”(2)
Teman memang tak selalu di dekat kita. Tetapi teman bisa mempengaruhi sikap dan kepribadian kita. Seorang teman juga memegang faktor penting dalam menjaga sikap. Jika teman kita baik, maka secara tidak langsung kita terpengaruh oleh sikapnya yang baik. Bahkan teman yang baik tersebut akan mendorong kearah perilaku yang baik. Jika kita berbuat kejelakan dihadapan seorang teman yang baik tentunya kita akan merasa malu.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”(3)
Dengan hidup dilingkungan masyarakat yang baik dan kondusif, juga akan memberikan kita suatu sikap hidup yang menuntut untuk selalu bersikap jujur. Selalu mengingat dampak yang timbul disetiap perbuatan, tentunya kita akan selalu berhati-hati dalam bertindak. Disetiap langkah kaki, disetiap gapaian tangan pasti ada resiko yang menghadang. Entah itu kecil atau besar. Yang terakhir dan yang terpenting ialah kita selalu mengingat kepada Allah SWT. Dengan begitu kita selalu berpikir panjang saat ingin melakukan tindakan yang ada dampak positif maupun negatif. Beberapa dasar.
“Jujurlah kalian dan berpeganglah selalu dengan kejujuran, niscaya kalian termasuk orang-orang yang jujur dan akan selamat dari kebinasaan, serta Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kelapangan dan jalan keluar dalam berbagai urusan kalian”(4)
2.3 Memulai sikap jujur
Memulai sikap jujur tentunya dari diri sendiri sebelum mengajak orang lain untuk bersikap jujur. Dengan kesedaran dari hati, pasti sikap jujur akan tertanam dalam diri secara cepat, yang didasari niat yang ikhlas karena Allah SWT. Untuk diri kita sendiri bisa berubah menjadi lebih baik.
 Sikap jujur seharusnya dimulai sejak kanak-kanak karena dengan semenjak kanak-kanak sikap jujur tersebut akan selalu melekat pada diri seseorang tersebut, karena pada dasarnya sekap jujur itu tumbuh dengan membiasakan diri yang dibekali rasa percaya diri dan tanpa ada keraguan sedikit pun dari dalam diri.
Sikap kejujuran harus dikembangkan sejak dini. Anak-anak kita sejak kecil harus kita didik untuk jujur dan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Orang tua tidak boleh menyogok guru agar anaknya yang tidak naik kelas bisa naik kelas. Saya yakin bahwa tidak sedikit orang tua yang melakukan itu, menyogok guru agar anak-anaknya bisa naik kelas. Tindakan seperti itu memberikan contoh kepada anak bahwa uang dapat menyelesaikan segalanya. Sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji yang dilakukan oleh orang tua dan langsung diserap ilmunya oleh anak-anak. Sangat disayangkan karena ilmu yang diserap itu adalah ilmu sogok-menyogok, ilmu korupsi, buah dari sebuah ketidakjujuran.(1)
Namun jika sejak kanak-kanak ataupun anak-anak bahkan sejak tadi belum ada sikap jujur maka, sesegeralah memulai sikap dari sekarang atau detik ini juga. Namun bila tidak bisa sekarang dengan sekejap mata, maka lakukan dengan secara perlahan-lahan, dikit demi sedikit dan diterapkan sehari-hari. Dengan begitu sikap jujur dalam diri akan tumbuh dengan secara perlahan dan bisa kemungkinan bisa menjadi kebiasaan yang tidak mudah untuk hilang dari dalam diri.
2.4 Dalil-dalil tentang kejujuran
Demikian ini beberapa arti dalil-dalil yang diambil dari hadist.
“Sesungguhnya kejujuran membimbing pada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan membiasakan untuk jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta membimbing pada kejahatan, dan kejahatan akan membimbing ke neraka. Dan seorang hamba senantiasa berdusta dan membiasakan untuk dusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”(2)
Tanda orang munafik itu ada tiga: bila bicara dia dusta, bila berjanji dia mengingkari, dan bila diberi amanah dia mengkhianati
Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sedang duduk di rumah kami. Ibuku berkata, “Mari sini, aku akan memberimu sesuatu.” Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pun bertanya pada ibuku, “Apa yang akan kau berikan padanya?” Ibuku menjawab, “Aku akan memberinya kurma.” Lalu beliau berkata pada ibuku, “Seandainya engkau tidak memberinya sesuatu, niscaya dicatat atasmu sebuah kedustaan.”(3)
2.5 Manfaat sikap jujur
Sikap jujur merupakan sikap terpuji yang tentunya banyak sekali manfaatnya apabila kita bisa membiasakan diri dengan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memang sulit tetapi dengan sikap jujur kita mudah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa mamfaat, apabila kita bisa bersikap jujur:
1.      Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani. Maksudnya bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
2.      Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu melakukan sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun, apabila dilakukan dengan rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat sebagai ukuran kemampuaannya. Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat mempengaruhi dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan, hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan pertemanan dan banyak lagi.
3.      Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa dampak positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan bukan dari hati nurani sendiri.
4.      Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keluarga tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berinteraksi tanpa beban dan saling membantu apabila ada maslah dalam satu pihak keluarga.
5.      Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan-angan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang enak tetepi dapat menghasilkan uang banyak. Nah, dengan mempunyai perilaku yang jujur tentunya akan mempermudah untuk mendapatkan dan lebih-lebih menciptakan sebuah pekerjaan yang di inginkan. Hal ini dikarenakan seseorang yang mempunyai sikap jujur maka ia akan mudah mengerti jika diberikan sebuah persoalan-persolan yang ditugaskannya kepada seseorang tersebut. Kemungkinan besar akan mempermudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan cepat tanggap dengan segala masalah-masalah yang menghadang.
6.      Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu bergantung pada orang lain. Akan hidup mandiri.
7.      “Melaksanakan ajaran yang mulia dari agama dan budaya luhur yang dianut oleh bangsa manapun. Akan dihormati oleh sesama manusia, karena semua orang menghargai kejujuran yang sejati. Sang generasi akan berani melawan kemungkaran, karena merasa benar atau tidak bersalah, dengan batinnya yang bening”(1)
8.      “Kejujuran membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh tidak lentur, dan karena ia berpegang teguh tidak ragu-ragu. Karena itu disebutkan dalam salah satu definisi jujur adalah: berkata benar di tempat yang membinasakan”(2)
9.      Dengan berkikap meupun bersifat jujur tentunya Allah SWT akan member balasan yang tak terkira oleh kita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kejujuran merupakan sifat yang tertanam pada diri manusia yang pada dasarnya kemauan pada diri manusia itu sendiri dengan membiasakan diri dan rasa kepercayaan diri yang kuat akan cenderung berdampak positif dari pada negative. Jika menerapkan sikap jujur, secara tidak langsung kita telah melatih kemampuan kita. Sampai dimana kemampuan kita? Itu pernyataan yang akan timbul dan terjawab sendiri dengan hasil yang di peroleh.
3.2 Saran
  • Mulailah bersikap jujur dari sekarang.
  • Selalu bersikap jujurlah walau itu pahit. Karena dengan tidak jujur, masalah tidak akan selesai. Justru akan menambah masalah pada kita.
  • Ingatlah bahwa Allah selalu tahu, walaupun itu tak tampak.
DAFTAR PUSTAKA
(2)   Abatasa. http://dahlan.abatasa.com/post/detail/2236/makna-sebuah-kejujuran
(5)   Tafsir Ibnu Katsir 4/160
(6)   Qur’an surat : At-Taubah: 119
(8)   HR. Al-Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2607
(9)   HR. Al-Bukhari no. 33 dan Muslim no. 107
(10)              HR. Abu Dawud no. 4991, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t
(12)              Tahzhib Madarijus salikin hal. 399.
TOP 

kelompok: 1. Gigih Setya Laksana (X-Mipa 8, 13)
                  2.  Hendra Setiawan      (X-Mipa 8, 14)